Senin, 25 Oktober 2010

Hanya Bermimpi

Aku terbangun dari tidurku !
Ternyata aku cuma mimpi, mimpi yang sebenar-benarnya mimpi
Indah benar mimpi itu, hingga rasanya aku tak mau terbangun dari tidur
Kenapa mesti ada mimpi yang hadir ?
Mungkinkah mimpi itu bisa dikejar ?
Atau barangkali memang benar kata ujar-ujar, kalau mimpi hanya bunga tidur belaka, tak lebih…..

Astrid-Tentang Rasa

when i see this video i remember her....:)

Catatan Rinduku

Dalam riak bisu, kusandarkan diri pada jembatan rapuh ini
Menebang daun-daun bamboo di belantara pagi
Makin jauh kudekap rindu, makin dalam kulukai jiwaku
Aku lagi-lagi terseret arus mimpi yang selalu memintal namamu
Bergema dan bergema, menabuh genderang hati, menyemai kembali cinta yang terkubur bisu

Akon - Right Now

This is Another My Favourite song.You Must see it...:)

Kamis, 21 Oktober 2010

Goresan Tinta Jiwa yang Merana

Setelah semua makin jelas di mataku, aku juga belum beranjak pergi
Meski mungkin tidak sedasyat awalnya, tapi hati belum juga surut mengharapnya
Apakah ini sebuah kebodohan ??
Barangkali iya
Tapi peduli apa ??
Bisa mencintainya sudah cukup bagiku
Kalaupun penantianku harus terlunta-lunta dan akhirnya tak juga menemui titik muaranya, biarlah itu aku anggap sebagai batu ujian yang harus aku lewati
Tak penting apakah aku lulus atau diam ditempat
Yang pasti, aku telah melakukan apa yang seharusnya, bukan apa yang aku reka-reka

Rindu Tak Berkesudahan

Aku menengadahkan wajahku ke atas cakrawala
Kuterawang sejauh mungkin
Kucari retas dirimu dalam kehampaan
Semakin kucari, adanya hanya mimpi-mimpi berselimutkan wajahmu
Kusenandungkan nada-nada syahdu melalui getar dawai rindu untuk mendapat setetes embun dalam asa yang tak terperi
Kucoba untuk sesaat menghampakan dikau, namun entah mengapa bayang-bayangmu selalu hadir menghanyutkanku, menenggelamkanku dalam riak-riak rindu di setiap langkahku
Kucoba menuang sketsa bayangmu dalam kalbuku yang terdalam, sambil kutorehkan tinta-tinta sukma untukmu
Setiap saat, setiap detik, setiap jam yang usai bayang dirimu melarutkanku hingga kuterlepas dari alam warasku
Akankah aku dapat jawaban atas asa yang menghujam sembilu ini ?
Ataukah hanya fatamorgana akan dikau denganku, bersama dalam menjalin mega-mega kasih
Haruskah terus daku mengejar dan mengharap setetes air darimu ?
Atau daku harus menunggu hingga waktuku menghadap sang Khalik ?
Jawabnya hanya dikau, sang waktu dan Tuhan yang tau.....

Kamis, 14 Oktober 2010

Sentuh Hatiku

Menanti Sang Dewi

Menanti teana* di batas kota jogja
Duduk beralaskan sebuah tikar lusuh
Kuseruput secawan teh manis untuk menawarkan dahaga
Sejauh mata memandang banyak madu-madu berlalu lalang menunggu datangnya kumbang-kumbang malam untuk beradu kasih
Sedangkan daku disini hanya berteman dengan angin dalam kesendirianku
Begitu syahdu dan menghanyutkan kelamnya malam
Kadangkala aku iri dengan para kumbang-kumbang malam
Di kala mereka butuh penglipur lara, ada madu-madu yang siap sedia untuk hubungan sesaat
Tapi aku bukanlah kumbang yang habis menghisap sari-sari madu kemudian pergi berlalu
Aku adalah orang yang masih mengkultuskan nilai-nilai moral
Bukan munafik memang ! Tapi....yang kuinginkan adalah seorang dewi yang dapat mengerti hatiku, begitu pula sebaliknya
Tak peduli bagaimanapun bentuk fisiknya, fisik bagiku hanya penghias raga belaka
Seringkali terbersit juga beberapa pertanyaan dalam hati : sampai kapankah aku harus menjomblo…?
Haruskah aku hidup dengan berkawan secawan teh manis dan angin tanpa ada kembara hati yang bisa menemaniku setiap hari dalam suka maupun duka…
Aku hanya bisa berserah kepada DIA yang empunya hidupku
Semoga demi waktu nanti aku diizinkan berjodoh dengan sang dewi….

*teana:fajar dalam bahasa Indian.

Rabu, 13 Oktober 2010

Lukisan Sang Dewi

Sendirian aku tenggelam dalam kesepian
Aku bawa hayal beserta anganku menelusuri dinding jiwa
Aku telusupi setiap bilik demi bilik ruang hatiku
Aku cari bayangmu dalam kehampaan
Setiap aku cari, yang aku dapatkan hanya hitam semu dalam samar raga sang wanita
Akankah bayang hitam semu ini menjadi lukisan sang dewiku ?
Yang pasti ketika aku temukan dirinya, akan aku lukis wajah ayunya menjadi lukisan terindah dalam hidupku….

Refleksi

PUISI INI DIBUAT PASCA GEMPA YANG MENIMPA JOGJA DAN JAWA TENGAH YANG TELAH MELULUHLANTAHKAN SEMUA HARTA JIWA PADA 27 MEI 2006 PUKUL 05.55 DISAAT SEMUA ORANG MASIH TIDUR DAN BARU MENJALANKAN AKTIFITASNYA DI PAGI HARI.BEGITU KEHENDAK TUHAN YANG SAMA SEKALI TAK DINYANA OLEH SEMUA ORANG.KETIKA SEMUA ORANG TERFOKUS DENGAN ADANYA GUNUNG MERAPI YANG AKAN MELETUS,GEMPA TEKTONIK YANG DAHSYAT PUN MENGGUNCANG KOTA TERCINTA INI.PUISI INI ADALAH SEBAGIAN KECIL ISI HATI YANG TERKOYAK DENGAN ADANYA GEMPA YANG MENIMPA KOTA TERCINTA
.
27 JUNE 2006
BY. JEFF




Berdiri di atas puing-puing kotaku
Hati tersayat dan terhujam oleh keadaan
Tetes air mata menghujam membasahi bumi
Sejauh mata memandang yang ada hanyalah kumpulan-kumpulan massa di atas tenda-tenda pengungsian
Banyak nyawa yang hilang kurang dari semenit
Darah mengalir dari raga-raga yang terluka
Adakah bumi sudah bosan dengan kita yang bernaung di atasnya?
Ataukah Tuhan telah murka atas dosa-dosa kita?
Jawabnya coba tanyakan pada puing-puing berserakan dan jiwa-jiwa yang merana……

Ratapan Anak yang Hilang

Terpenjara dalam jeruji rumah
Rumah yang selama ini kuhuni bersama kumpulanku
Aku bak seorang asing yang mencoba berlari, namun aku selalu terpasung didalamnya
Seringkali aku iri dengan para burung
Mereka bebas terbang di angkasa
Pergi kemana pun dia suka
Seandainya aku bisa, akan kukepakkan sayap patahku agar kuterbebas dari pemasungan jiwaku dan terbang kemana pun kusuka
LEPAS…………
Lepas hingga aku hilang ditelan bumi….

Ada Rindu Disini

ada rindu di sini,
selalu kutemukan berulang-ulang dalam kesendirian
bahkan saat tanganku tak bisa
memainkan hitam lebam rambutmu
dan menghujamkan pandang pada wicara bibirmu

ada rindu di sini,
tak bisa ku tolak apalagi kutepikan dan kuhapuskan
menari-nari di kelopak mata
mengatupkan bibirku hingga
tak bisa berkata-kata
hanya menyebut namamu dan rindu

di sini...ada rindu...ada kamu...
hanya itu

S e m u a n y a A d a S a a t n y a

Saatnya kini menangis untuk kebahagiaan tak terhingga,
tertawa bersama mentariku dan wajah-wajah dekat yang setia mengiring langkahku.
Saatnya menangis untuk cinta yang tak juga pudar,
meski sekian lama aku coba membenamkannya dalam lumpur.
Saatnya menangis untuk karunia yang tak lelah menaungi setiap langkahku.
Saatnya menangis untuk pengembaraan baru yang mungkin akan lebih meluluhlantahkan pondasi kaki dan hati.
Saatnya juga mengucap terima kasih untuk hadirmu yang bagiku terlalu tajam menukik, menyimpan makna terdalam dari kehadiranmu selama ini
Mengendap perlahan lalu menjelma pengharapan semu lagi

THANK’S Say

Padamu segalamu aku biarkan jiwa ini mengasah lautan, mendambamu
Lalu rebah diam, bisu menunggu cintamu
Tapi masihkah ada ruang untukku ??
sementara aku tau kau masih menutup tirai jiwamu
Jika aku boleh memilih, tak ingin semua kenangan tentangmu berakhir sia-sia
Jika aku boleh memilih, aku ingin kau jadi kekasihku
Kalau boleh , ijinkan aku menyayangimu seumur hidupku